Wednesday, February 29, 2012

A Grey Spirit

Masih saja tetap kucari, walau ku tau jalannya sudah beku.
Berlari hingga terjatuh berkalikali.
Menyisakan luka yang menganga. Semakin dalam.
Semakin dalam.

Dengan belati terakhirku akan kukoyak kertas takdirmu.
Menghancurkannya tak bersisa, agar kau tak pernah ada.
Tak pernah ada.

20.02.12 - djakarta theater

Naskah Sepenggal

Tuhan.

masih pantaskah kusebut namaMu? diatas segala permasalahan yang 'memaksaku' untuk kembali kepadaMu?
aku malu, karena datang padaMu hanya saat ku butuh. huff...

mungkin benar kata orang-orang, dalam kesempitan, kesendirian, kesusahan, baru Tuhan itu terasa tidak pernah meninggalkan kita. dan saat sedang bergembira bergelimpang bahagia dan suka cita, kita LUPA kalau Tuhan itu ada.

ah, alangkah sombongnya!
neraka apa yang pantas untuk aku ya Tuhan? karena aku merasa benar-benar tak layak walau hanya membayangkan surgaMu.

masalah itu datang, seharusnya berperan untuk 'membesarkan' kita. bukan menjadikan kita semakin mengkerut, kisut atau bahkan berubah menjadi hitam.

sewaktu berdiri di busway tadi. berkelebat semua bayangan tentang permasalahku, ini, itu, anu, gono, gini,..,.aarrgrhhh!! rasanya pengen jedotjedotin kepala ke jendela busway, tapi gak jadi, gak seksi soalnya.
terlintas juga pikiran. ya...mungkin aku mati bunuh diri. tapi tidak! masalah itu ada untuk dipecahkan dan diselesaikan, bukan untuk ditinggalkan atau dibiarkan. pengecut itu namanya! and i'm not one of them!

ya...kalau aku mati bunuh diri.
apakah semua masalah serta merta selesai?
apakah semua kejadian akan lebih baik dari sekarang?
apakah semua takdir akan berubah drastis?

lalu aku sadar, benarbenar sadar, Tuhan sudah mempersiapkan rencana besar untukkku. entah apa pun itu. aku tidak tau dan tidak mau tau.

kalau Tuhan mau, Dia pasti sudah mencabut nyawaku disetiap kesempatan yang ada.
dulu, waktu tenggelam saat berenang.
dulu, waktu naik motor dan hampir tercebur ke laut.
dulu, waktu kereta yang aku tumpangi dilempari orang pake batu, dan serpihan kacanya hampir mengenai mukaku.
dulu, waktu naik pesawat dalam keadaan cuaca yang gak asik banget.
dulu, waktu berkelahi dengan mbak kakung.
dulu, waktu terjun bebas dari tembok rumah.

banyak! banyaakkk banget kesempatan untuk datangnya malaikat Izrail padaku. mungkin Tuhan masih menahannya untuk menemuiku.

ada aku disini, dimeja ini mengetikkan ini, adalah juga bagian dari rencanaNya.

entah untuk mengujiku atau untuk membuatku bersyukur.

ah, ya..paling tepat seharusnya adalah kalimat bersyukur. akhirakhir ini aku sering lupa.



.......................................................................................


Tuhan yang Maha Baik.
melalui tulisan ini, dan dalam bahasa yang aku mampu,
aku memohonkan padamu....
aku mohon....
aku................

ah...bahkan yang aku mau pun tak sanggup lagi aku pintakan kepadaMu.
aku merasa durhaka!

jangan pergi dulu ya Tuhan.
beri aku waktu sedikit saja untuk berpikir baikbaik
tenang permintaan terakhirku
yang aku sangat mohonkan
dan tidak akan tersesali lagi.

tunggu sebentar saja.



.......................................................................................




hari ini mendung.
mataku sembab
mungkin kurang tidur
atau terlalu malu menatap matahari.



....................................................................................




besok hari apa?
semoga nafasku masih lancar dan lapang.
seribu doa untuk itu.
Tuhanku..


 _Jakarta, Februari 2012





-->gambar diambil dari http://www.jomiwi.com/main/?p=14