Tuesday, November 16, 2010

...Belum ada Judul : 1

Pagi ini seperti biasanya, ada cahaya terang menyeruak melalui jendela kamarku. Resiko mungkin, karena letak kamar berada lebih tinggi dari rumah-rumah yang lain, jadi kamarku mendapatkan diskon sinar matahari besar-besaran, lebih hangat, juga lebih silau. 


Baiklah. Singkirkan saja selimut apak ini. Aku harus bangun. Semakin lama ditempat tidur malah membuat ku semakin nyata seperti pesakitan.!


Sambil berjalan ke dapur, pikiran ku kembali mengingat mimpi semalam. Mimpi tentang seorang lelaki. Lelaki yang berdiri di tengah hujan. Sambil membawa kunang-kunang berwarna kuning terang. Dadaku berguruh saat melihatnya. Tapi tiba-tiba dia menghilang, tepat saat hujan juga tiba-tiba berhenti. Sial! Aku belum tanya siapa namanya.


Aku panaskan air. Membuat kopi hitam. Sarapan pagiku. 


Aah..menyesap kopi pagi-pagi, sambil berdiri di balkon seperti ini memang terasa nikmat sekali. Laut biru gelap sejauh mata memandang memuaskan perasaanku. Tenang..damai, tapi juga sepi. Ah, aku terlalu lama kesepian, sampai-sampai tulisanku pun terasa kering. Aku menjadi pujangga yang harus dikasihani. Kehabisan inspirasi. Terkuras habis sudah. Dan aku tak berdaya.


Ada suara kelepak sayap. Perlahan dan menuju ke arahku. Tak lama ada dua ekor alap-alap hinggap di pagar balkon. Sepertinya mereka sepasang. Aku cemburu. Unggas saja punya pasangan. Dan mereka bisa bahagia. Lalu kenapa aku tidak? Masih patutkah aku mencari seseorang untuk aku gombali sejuta puisi romantisku? Tapi aku bukan orang yang romantis..tidak juga lembut dan anggun, pantas saja mereka tidak mau denganku. Aku terlalu perkasa untuk mereka. 


Baiklah. Pagi ini pergi ke desa saja. Siapa tahu ada yang mau bayar tenagaku. Aku memang kurus kering dan peot. Tapi jangan salah, tenaga ku kuat. Aku mampu membawa seember air ke atas bukit dari sungai di dalam hutan. Ah...ternyata aku memang terlalu perkasa untuk semua lelaki itu, juga tidak tampak menarik di mata mereka. Aku tidak suka berdandan. Rambutku aku biarkan terikat. Kadang tergerai. Suka - suka ku lah. Ya, mungkin aku tidak seperti wanita biasanya. Aku hanya sebuah kotoran di ujung hidung. Upil.




_Jakarta,

No comments:

Post a Comment