Saturday, November 13, 2010

Ternyata benar...

Benarkah? apa yang mereka katakan tentang segala baik dan burukku? padahal aku sendiri tidak peduli akan jadi baik atau buruk. Aku hanya menikmati saja. Mengumpat saat ku mau. Memuja saat ku butuh. Lalu apa yang salah?

Benar. Aku kesepian. Karena selama ini belum ada yang bisa membuatku 'orgasme' berkali-kali. Selalu terhenti di tengah jalan, dan rasanya sangat tidak enak!

Tidak. Aku tidak mengumpat pada Tuhan atas mereka yang didatangkan padaku sebelumnya. Bukan salah mereka untuk tidak menjadi 'sempurna' seperti yang aku mau. Mungkin memang salahnya ada padaku. Aku yang justru tidak bisa menerima kekurangan mereka. Bukan, bukan salah wajah yang tak tampan, atau dompet yang tak mapan. Aku sendiri pun tidak indah, tidak pula berjaya. Aku hanya biasa saja. Seperti debu yang ingin naik tingkat menjadi sampah. Salahkah?

Tuhaaan.... aku hanya ingin mencintai cinta yang berbalas sebanyak yang aku berikan. Aku ingin, menjadi pengucap, 'aku kangen kamu sayang', pada orang yang benar-benar aku tempatkan sebagai prioritas hatiku, bukan hanya sekedar sambil lalu, lewat begitu saja seperti kentut!

Ada dia, dia dan dia. Semua tampak pas. Tapi aku tak yakin apakah aku pas untuk mereka. Apa harus aku tangkap mereka semua, lalu menyekap mereka dalam penjara ilusi hatiku? Betapa mudah itu sebenarnya. Aku bahkan bisa membuat salah satu dari mereka ejakulasi berkali-kali. See? aku memang hebat! padahal melakukan persenggamaan saja aku belum pernah! Betapa kata-kataku sangat bertuah! Hah!

Tubuh ini ada batas kadaluarsanya Tuhan. Aku tidak bisa mempertahankannya dalam bentuk seperti ini terus. Aku bisa peot dan keriput kapan saja. Dunia ini pasti akan dengan sangat mudahnya membuatku menjadi tidak dikenali lagi dalam waktu 1 detik saja. Lalu apa yang harus aku lakukan untuk menjadikannya berguna?

Apa harus ke pelacuran hanya untuk mencicipi rasa persetubuhan itu seperti apa? Aaah....Tidak. KAU. Ya..KAU wahai Tuhan, bersalah atas menerbitkan rasa takut ini. Takut padaMU, takut pada hukumMU. Padahal merasakan hukuman itu saja aku belum pernah, membayangkannya saja aku menolak. Tapi mengapa aku begitu penurut padaMU, wahai Tuhan-ku? Apa karena aku terlalu mencintaiMU? Tapi kenapa rasanya berbeda dengan aku mencintai ciptaanMU? Aku tidak merasa menggebu-gebu, tidak merasa berdebar, tidak panas dingin, tidak merasa tak bisa tidur, tidak bermimpi apapun tentangMU. Tapi kenapa aku begitu takluk??

Tuhan, salahMU! SalahMU kalau aku selalu menangis saat merasa tak berdaya, saat merasa sangat lelah, saat merasa sudah terbuntukan jalanku. Aku berlari padaMU dalam air mata sesenggukan. Dalam berdiri, duduk dan bersujud, bahkan dalam tidurku. Sakit rasanya. Tapi KAU menenangkannya dengan tidak melakukan apapun. Apa yang kau ciptakan pada tubuhku ini Tuhan? Rahasia apa, ilmu apa?? Jelaskan padaku!

................................................................


Tuhan Tersayang....
Kau memintaku untuk bersabar. Sampai kapan? Sampai pada akhirnya aku menyerah dan memilih untuk melanggar ucapanMU? Tidak. Aku bukan pengkhianat. Aku akan selalu setia padaMU, Tuhan Tersayang. Tapi tolong, hentikan tangis ini.
Aku kesepian.
Aku ingin bersama makhluk yang kau ciptakan untukku.
Aku ingin bercinta. Melepaskan keperawananku.
Lalu setelah itu, aku adalah milikMU sepenuhnya.
Terserah, mau KAU apakan aku!

Duh, Tuhanku yang Maha Baik...
Sekali saja Tuhan, aku ingin bercinta sekali saja.
Pada lelaki. Seperti sewajarnya untuk apa bentuk tubuhku tercipta.
Lalu, satu lagi.
Ijinkan aku merasakan tendangan kecil di perutku.
Ijinkan aku merasakan air susuku tersedot terus sepanjang malam, sepanjang hari.
Ijinkan aku menembangkan mereka lagu dari buku suciMU.

Sudah, sudah jelas bukan?
Aku hanya ingin menjadi wanita utuh.
Secara tepat, tepat seperti yang KAU ciptakan.


_Jakarta : 13Nov10

No comments:

Post a Comment