Sunday, May 8, 2011

Pada Sepuntung Rokok

Pada sepuntung rokok
-Novie Andi

hampir setiap hari kita melangkah pada batang keraguan yang selalu rapuh terombang angin,
saat kita mulai mencoba percaya pada nasib,
selalu ada gentar menyelinap, berkelindan membentuk jaring yang makin hari makin kokoh,
apa sebegitu besar pesan dari masa lalu mengikat belikat kita tanpa ampun?

kita, tanpa menghiraukan peringatan samar
terus bermimpi tentang kehangatan dan basahnya ciuman dibawah hujan.

seolah lupa,
kalau ternyata yang terjadi adalah ceracau saling silang menjatuhkan
seolah entah kau atau aku adalah yang paling benar.
dan tak pernah ada 'kita' dalam kata sepakat.
selalu dan selalu hanya ada 'aku' atau 'kau'.

kemudian datang apa-apa yang tidak pasti yang berakhir dengan kata, 'mungkin'.

seperti penyusup yang mahir,
rupa takdir mulai tampak.
membuat kita berjalan saling memunggungi dengan prasangka yang entahlah nyata atau hanya tipuan terhadap naluri.
memisahkan kita,
seperti sepasang jiwa yang tak mengenal satu sama lain.

_Jakarta : 02.04

No comments:

Post a Comment