“Menjadi guru adalah profesi yang
dipercayakan Tuhan kepada saya”, ujar Nurhuda Samadi, seorang guru honorer, yang
mengajar di SD Inpres USO, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi tengah.
Ibu Nurhuda sudah 10 tahun menjadi guru honorer dan tidak pernah mengeluh pada
nasib yang dia terima. Semua dijalani dengan ikhlas dan pantang menyerah. Mengajar sebagai tenaga honorer di daerah
tentu tidak mudah. Segalanya serba terbatas. Belum gaji yang tak tetap yang
diterimanya.
Kalau dilihat dari apa yang
terjadi pada saya sekarang, harusnya saya malu. Tak harus menunggu sampai 10 tahun dulu baru diangkat menjadi
pegawai tetap. Dan harusnya saya lebih malu lagi, atas usaha Ibu Nurhuda yang
tak kenal batas.
Kalimat ibu itu seperti melecut
saya. Apakah saya sudah benar-benar menjalani perkerjaan saya seperti Ibu itu? Apakah
saya sudah mengikhlaskan pekerjaan yang saya jalani sekarang adalah profesi
yang dipercayakan Tuhan kepada saya?
Sampai saat ini saya berfikir kalau
saya hanya perlu menjalani pekerjaan ini dengan sewajarnya. Mengerjakan setiap
yang ditugaskan, menerima apa yang sesuai hak dan harus selalu siap dengan
segala kemungkinan. Alangkah sempitnya.
No comments:
Post a Comment